PENGARUH AKTIVITAS FISIK JALAN PAGI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAUH PENGARUH AKTIVITAS FISIK JALAN PAGI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAUH

Authors

  • RESKA HANDAYANI STIKes Amanah Padang
  • ELIWARTI ELIWARTI
  • MEIKY SUNDARI

DOI:

https://doi.org/10.35328/keperawatan.v10i2.2081

Keywords:

Jalan Pagi, Hipertensi, Lansia

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal. Di Sumatera Barat tahun 2020 kasus lansia dengan hipertensi telah mencapai 73.639 jiwa, Puskesmas Pauh merupakan urutan ke 3 penderita hipertensi terbanyak dari 23 puskesmas yang ada di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Pagi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi di Puskesmas Pauh Padang. Jenis Penelitian ini Quasi Exprerimental dengan rancangan penelitian  (One GroupPretest-Posttest Design). Penelitian dilakukan di Puskesmas Pauh Padang dari bulan Maret sampai Agustus 2021. Populasi pada penelitian ini berjumlah 5.184 jiwa dengan sampel sebanyak 10 orang yang diambil dengan Accidental Sampling dalam waktu 1 minggu. Data diolah dengan komputerisasi yang dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji Paired T-Test. Hasil penelitian ini menunjukan sebelum dilakukan aktivitas fisik jalan pagi, rata-rata tekanan darah responden sisole 145 mmHg sedangkan diastole 90 mmHg. Sesudah dilakukan aktivitas fisik jalan pagi penurunan tekanan darah sistole 5-15 mmHg dan diastole 5-10 mmHg. Dan hasil uji Paired-Test menunjukan bahwa terdapat pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan Pvalue 0,000 sistole dan Pvalue 0,003 diastole . Kesimpulan dari penelitian ini adalah jalan pagi selama 30 menit dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu berpengaruh terhadap menurunya tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi. Peneliti berharap agar petugas kesehatan di Puskesmas Pauh dapat menerapkan aktivitas fisik jalan pagi kepada lansia dengan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal. Di Sumatera Barat tahun 2020 kasus lansia dengan hipertensi telah mencapai 73.639 jiwa, Puskesmas Pauh merupakan urutan ke 3 penderita hipertensi terbanyak dari 23 puskesmas yang ada di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Pagi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi di Puskesmas Pauh Padang. Jenis Penelitian ini Quasi Exprerimental dengan rancangan penelitian (One GroupPretest-Posttest Design). Penelitian dilakukan di Puskesmas Pauh Padang dari bulan Maret sampai Agustus 2021. Populasi pada penelitian ini berjumlah 5.184 jiwa dengan sampel sebanyak 10 orang yang diambil dengan Accidental Sampling dalam waktu 1 minggu. Data diolah dengan komputerisasi yang dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji Paired T-Test. Hasil penelitian ini menunjukan sebelum dilakukan aktivitas fisik jalan pagi, rata-rata tekanan darah responden sisole 145 mmHg sedangkan diastole 90 mmHg. Sesudah dilakukan aktivitas fisik jalan pagi penurunan tekanan darah sistole 5-15 mmHg dan diastole 5-10 mmHg. Dan hasil uji Paired-Test menunjukan bahwa terdapat pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan Pvalue 0,000 sistole dan Pvalue 0,003 diastole . Kesimpulan dari penelitian ini adalah jalan pagi selama 30 menit dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu berpengaruh terhadap menurunya tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi. Peneliti berharap agar petugas kesehatan di Puskesmas Pauh dapat menerapkan aktivitas fisik jalan pagi kepada lansia dengan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

References

Aji. 2015 . Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Di Posyandu Gunung Kidul Yogyakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan : Keperawatan Universitas “ Aisyah Yogyakarta.
Andi Sani Silwanah, Rezky Aulia Yusuf, Nyla Hatta. Pengaruh Aktivitas Jalan Pagi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Pusat Pelayanan Sosial Lanjut Usia Mappakasungu Pare-Pare. Jurnal Of Aafiyah Health Research (JAHR),Vol 1.No.2. http://pasca-umi.ac.id/index.php/jahr/article/view/283
Azizah, Lilik. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Benny Bradley Pradana, Khairunisa Berawi. (2016). Pengaruh Senam Jantung, Yoga, Jalan Kaki,Senam Aerobik dalam Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia. Jurnal Majority,Vol.5,No.4. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/880
Carlson. 2016. EpidemilogiPenyakitTidakMenular. Jakarta : PT. RenikaCipta : 2015.
Dewi, S dan Digi Familia.(2014). Hidup Bahagia dengan Hipertensi. A Plus Books : Jogjakarta.
Dian Ika Puspitasari, Mujib Hanan, Leviana Dea Chindy. (2017). Pengaruh Jalan Pagi Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Dengan Hipertensi Di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenap. Jurnal Ners Lentera, Vol.5,No.2. http://pengaruh/aktivitas/fisik/jalan/pagi//.
Dinas Kesehatan Kota Padang.(2020). Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2020.DinasKesehatan Kota Padang, (45), 1–176.
Dinas Kesehatan Kota Padang.(2020). Laporan tahunan tahun 2020 edisi 2021.135–136.
Dinkes Padang. (2019). Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2018. 17.
Divine. (2012). Program Olahraga: Tekanan Darah Tinggi. PT Citra Parama :Yogyakarta.
Griwijoyo,S. (2012). Olahraga dan Kesehatan.Bandung : FPOK–UPI

Eko Sari, Siti Fatimah, Rahmayanti. Hubungan Antara Asupan Makanan, Stres, dan Aktivitas Fisik dengan Hipertensi Pada Usia Monopouse Di Puskesmas Pangkalan Lada. Jurnal Midwifey, Vol 17 No.1. http://journsl.stikesbourneocendekismedika.ac.id
Joint National Committeon Prevention, Detection, Evaluation And Treatment of Hight Blood Pressure. 1997. The sixth of the joint National Committee.
Kemenkes RI. (2019). ProfilKesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile 2018]. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Lily. 2016. Penyaki tKardiovaskular (PKV). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Libianti Putriastuti. (2016). Analisis Hubungan Antara Kebiasaan Olahraga Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Usia 45 Tahun. Jurnal Berkala Epidemiologi,Vol.4 No2. http://media.neliti.com
Lingga, Lanny. (2012). Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Agro Media Pustaka: Jakarta.
Nugroho.2012 Kesehatan Untuk Lansia .Jakarta: Gramedia.
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Edisi IV. Jakarta :SelembaMedika: 2016.
Notoatmodjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Riskesdas. 2019. DepartemenKesehatan RI. ProfilKesehatan Sumatera Barat. Dari :http://www.depkes.go.id
Wajan. 2010. KeperawatanKardiovaskuler. Jagakarsa, Jakarta :SalembaMedika.
WHO. 2018. Raised Blood Pressure Situation and Trends. http://www.who.int/gho/ncd/risk. factors/blood pressure prevalence text/en/.
Junaedi, Edi. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta: Fmedia.
Yunita Nur Indah Sari.(2019). Berdamai dengan Hipertensi. Cet.2. Jakarta: Bumi Medika.

Downloads

Published

2022-01-27

How to Cite

PENGARUH AKTIVITAS FISIK JALAN PAGI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAUH PENGARUH AKTIVITAS FISIK JALAN PAGI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAUH. (2022). Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 10(2), 104-110. https://doi.org/10.35328/keperawatan.v10i2.2081