HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA

Authors

  • Fitra Mayenti STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

DOI:

https://doi.org/10.35328/keperawatan.v8i2.548

Keywords:

Lingkungan, Pergaulan, Perilaku Merokok

Abstract

Remaja dengan perilaku merokok saat ini dianggap sebagai perilaku yang wajar dimasyarakat, tingkat penyebaran perokok saat ini paling tinggi juga terjadi pada anak usia remaja. Perilaku merokok diawali oleh rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Mulai merokok terjadi akibat pengaruh lingkungan sosial dan pergaulan dan meniru perilaku orang lain yang merupakan salah satu determinan dalam memulai perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan pergaulan dengan perilaku merokok remaja di SMP Negeri 35 Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif  dengan  pendekatan cross sectional. Penelitian  dilakukan pada bulan  oktober  sampai dengan  bulan agustus 2018.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa remaja laki-laki kelas VIII  dengan jumlah sampel 92 responden, dengan  teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data diolah secara univariat dan bivariat  dengan menggunakan  sistem komputerisasi (SPSS 21). Hasil penelitian didapatkan mayoritas 59,8% lingkungan pergaulan responden kategori negatif, dan mayoritas 53,3% responden adalah perokok. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square didapatkan ada hubungan lingkungan  pergaulan  dengan perilaku merokok (P value = 0,008). Diharapkan kepada para guru untuk selalu mengawasi lingkungan pergaulan siswa yang lebih baik lagi, serta  menerapkan aturan dan sanksi tegas yang harus dipatuhi siswa.

ABSTRACT

Adolescents with smoking behavior are currently considered to be reasonable behavior in the community, the highest level of smoker spread today also occurs in teenagers. Smoking behavior begins with the curiosity and influence of peers. Starting smoking occurs due to the influence of the social environment and relationships and mimic the behavior of others which is one of the determinants in initiating smoking behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between the social environment and adolescent smoking behavior in Pekanbaru City 35 Middle School. This type of research is quantitative research with a cross sectional approach.The study was conducted in October until August 2018. The population in this study were all students of class VIII male adolescents with a sample of 92 respondents, with purposive sampling sampling technique. Data is processed univariately and bivariately using a computerized system (SPSS 21). The results showed that the majority of 59.8% of the respondents' social environment was in the negative category, and the majority of 53.3% of respondents were smokers. The results of statistical tests using chi square found that there was a relationship between the social environment and smoking behavior (P value = 0.008). It is hoped that the teachers will always supervise the student environment better, and apply strict rules and sanctions that students must obey.

 

 


 

References

Astuti, (2010) K. Model kognitif sosial perilaku merokok pada remaja. Surabaya: Jenggala Pustaka Utama.
Aula, Lisa Ellizabet, (2010) Stop merokok. Jogjakarta : Garai Ilmu
Arikunto, (2013) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Budiarti, (2011) Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: EGC.
Budiman, (2013) Pengaruh iklan rokok melalui media massa terhadap perilaku merokok remaja di SMPN 2 Kupang tahun 2011. Jurnal MKM Vol. 06 No. 02 Juni 2012.
Durkin, Helmi, (2010)Pengaruh paparan iklan dan self-efficacy terhadap perilaku merokok remaja. Jakarta. Erlangga
Departemen Kesehatan, (2010) Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen kesehatan republik.
Eni Rahmawati, (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki di Asrama Putra. Jurnal Stikes, Vol. 5, No. 1, Juli 2012.
Friska, et. al (2013) Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan pencegahannya di sekolah menengah pertama (SMP) Islam Yapim Manado. Jurnal, FKM. Universitas Samratulangi.
Fikriyah, F. (2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki di Asrama Putra. Jurnal Stikes, Vol. 5, No. 1, Juli 2012.
George C. Homans, 2013. Perilaku merokok. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
Hendri Prasetyo, (2010) Dilemanya sebuah rokok. Jakarta: Rasa Aksara.
Halifah, (2009) Perilaku merokok pada remaja. Semarang: Digital USU. Milles, Mattew.
Hadi, S. (2012) Pendidikan suatu pengantar. Surakarta: UNS Press.
Harlianti, T. (2012) Hubungan lingkungan pergaulan dengan teman sebaya tehadap perilaku merokok. Jurnal Psikologi UGM Yogyakarta.
Hastono, S. (2009) Modul pertama pengolahan data uji instrumen. Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Herdiansyah, R. (2010) Konsep dan praktek penulisan riset keperawatan edisi kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu
Irdan, (2008). Studi perilaku merokok remaja di SMP amanna gappa. FKM.Universitas Hassanudin Makassar.
Irwan, (2008). Lingkungan pergaulan. Jakarta: Grasindo.
Triastera, (2009). Upaya menuju generasi tanpa rokok. Surakarta: Seti Aji.
Indri Kemala, (2009) Hubungan antara pengaruh keluarga, dan lingkungan. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Isnaini, (2010). Pengaruh lingkungan terhadap individu. Jakarta: Salemba Medika.
J.Supranto, P. (2013). Metodologi riset keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.
Juniarti, (2010) Pengantar administrasi kesehatan lingkungan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kementrian Kesehatan RI, (2013). Riset kesehatan dasar (Riskesdas). Jakarta
Komalasari, D & Helmi, A.F. (2010). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja. Jurnal Psikologi UGM . No. 2.
Kuntari, (2009) Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Rineka Cipta
Komasari. (2011) Perilaku merokok pada remaja. Jurnal Arkhe. Vol 2 No. 2 Hal 91-100.
Lewin, (2009) Psikologi kesehatan. Jakarta: PT Grasindo
Levy, (2010). Perilaku perokok pada remaja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Medan: Universitas Sumatra Utara Medan.
Lestari, (2012). Perilaku merokok remaja SMA di kota dan luar kota. Jurnal Proceeding Temu Ilmiah Nasional VII. Yogyakarta.
Leventhal & Clearly dalam Triastera, (2011). Tahapan perilaku merokok remaja di SMPN 2 Kupang. Jurnal MKM Vol. 06 No. 02 Juni 2012
Mu’tadin, (2008). Kemandirian sebagai kebutuhan psikologi pada remaja. Yogyakarta: Kencana
Masrun dalam Sugiyono, (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif, dan R&D Bandung: Alfabeta.
Nashori, F dan Indirawati, E. (2011). Peranan perilaku merokok dalam meningkatkan suasana hati negatif. Jurnal psikologi Proyeksi. Vol. 2 No. 2 Hal 13-24.
Notoatmodjo, Soekidjo, (2012). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan; dilengkapi contoh kuesioner dan laporan penelitian. Yogyakarta: Nuha Medika
Putera, (2008). Rokok dan kesehatan. Jakarta: UI press
Riskesdas, (2010). Laporan nasional badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI
Setiawan, (2013) Peduli lingkungan dan pergaulan remaja. Jakarta: Darul Haq.
Sunaryo, (2011). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.
Smet, lastitik, (2010). Psikologi kesehatan. Semarang: PT Gramedia
Sweeting, (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dan hubungannya dengan status penyakit penyakit periodontal remaja di Kota Medan. USU Medan.
Sitepoe, (2009). Kekhususan rokok indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sugiyono, (2008). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alafbeta.
Suryoprajogo, N. (2013). Kupas tuntas kesehatan remaja. Yogyakarta: Diglossia Printika
Sulistianingsih, (2010). Lingkungan remaja modern. Rosdakarya: Bandung.
Tjandra Yoga, 2010. Perilaku merokok pada remaja. Semarang.
WHO, (2011). Evaluasi program kesehatan, badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Downloads

Published

2020-01-31

How to Cite

HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA. (2020). Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 8(2), 62-69. https://doi.org/10.35328/keperawatan.v8i2.548