KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING DITINJAU DARI KEPRIBADIAN NEUROTISME PADA REMAJA DI DESA RANTAU BARU RIAU

Authors

  • Saniya Saniya Universitas Abdurrab
  • Neni Triana
  • Miranti Manda Sari

DOI:

https://doi.org/10.35328/keperawatan.v10i1.1584

Abstract

ABSTRAK

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat menyakiti korbannya baik secara fisik maupun mental. Bullying terbagi menjadi tiga jenis yaitu bullying fisik, bullying verbal dan bullying mental/psikologis. Remaja yang kurang mampu mengolah emosinya cenderung akan menjadi pelaku bullying. Seseorang dengan kepribadian neurotisme cenderung mudah mengalami emosi negatif seperti cemas, takut, mudah marah, dan depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepribadian neurotisme dengan perilaku bullying di Desa Rantau Baru. Desain penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian seluruh remaja di Desa Rantau Baru yaitu sebanyak 102 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian neurotisme dengan perilaku bullying (P Value = 0,84). Diharapkan pencegahan terhadap bullying dapat dimulai dari orang tua yaitu dengan mengajarkan kecerdasan emosional sejak dini. Sekolah dan pemerintah juga dapat berkolaborasi untuk mencegah perilaku bullying dan kepribadian neuroticisme dengan menerapkan program anti bullying dan bimbingan konseling di sekolah.

 

Kata Kunci : Bullying, Neuroticisme, Remaja

 

ABSTRACT

Bullying is aggressive behavior by a person or group of people that can hurt the victim both physically and mentally. Bullying is divided into three types, namely physical bullying, verbal bullying and mental/psychological bullying. Teens who are less able to process their emotions tend to become bullies. A person with a neurotic personality tends to experience negative emotions such as anxiety, fear, irritability and depression. The purpose of this study was to determine the relationship between neuroticism and bullying behavior in Rantau Baru Village. The research design uses correlational quantitative research. The population in the study of all adolescents in the village of Rantau Baru was 102 people. The sampling technique uses random sampling technique. The results showed that there was no significant relationship between neuroticism and bullying behavior (P value = 0.84). It is hoped that the prevention of bullying can be started from parents, namely by teaching emotional intelligence from an early age. Schools and the government can also collaborate to prevent bullying behavior and neuroticism by implementing anti-bullying programs and counseling in schools.

 

Keywords: Bullying, Neuroticism, Adolescents

Downloads

Published

2021-07-27

How to Cite

KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING DITINJAU DARI KEPRIBADIAN NEUROTISME PADA REMAJA DI DESA RANTAU BARU RIAU. (2021). Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 10(1), 20-28. https://doi.org/10.35328/keperawatan.v10i1.1584